BANGGAI – Suasana sejuk dihiasi panaroma pasir hitam dan diiringi irama ombak berkejaran. Membuat kegiatan Jambore Daerah I (Jamda) dalam bentuk perkemahan, semakin membuka cakrawala berpikir para Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) untuk mendeklarasikan eksistensinya di Wilayah Adat Tompotika.
Kegiatan yang mengangkat tema ” Generasi Muda Adat Bangkit Bersatu Bergerak Mengurus Wilayah Adat ” itu dilaksanakan oleh Pengurus Daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Tompotika di Pantai Wisata Desa Eteng Kecamatan Masama Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah pada 5-6 Oktober 2025.

Ketua Pengurus Daerah AMAN Tompotika, Fainal Djibran mengatakan, ketika BPAN terbentuk nantinya diharapkan dapat membangun kerjasama dan solidaritas antar generasi muda adat, serta dengan pihak-pihak lainnya untuk mendukung gerakan masyarakat adat terkhusus di wilayah Tompotika.
” Mari kita bersama memelihara, menjaga, dan melindungi wilayah adat,” katanya.
Kepala Desa Eteng, Roy Yendri Bantoyot sangat mengapresiasi kegiatan pemuda adat dengan memberikan dukungan, serta secara aktif berpartisipasi dalam acara yang diselenggarakan BPAN Tompotika itu.
” Hal ini tentunya memperkuat semangat kebersamaan, melestarikan tradisi, dan memotivasi generasi muda untuk terus berinovasi dan berkontribusi positif bagi desa,” ucapnya.
Selanjutnya, Dewan Pemuda Adat Nusantara Region Sulawesi, Filo Karundeng, yang menjadi narasumber dalam kegiatan itu menjelaskan awal mulanya BPAN dibentuk, sebagai salah satu kesepakatan dalam Jambore Nasional Pemuda Adat Nusantara yang dilaksanakan tanggal 27-31 Januari 2012 dan dideklarasikan tanggal 29 Januari 2012 di Curuq Nangka, Bogor.
Filo mengatakan, Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) adalah organisasi sayap AMAN. Sebagai wadah berhimpunnya pemuda-pemudi adat nusantara yang merasa senasib dan sepenanggungan.
Lanjut Filo, Organisasi dan kaderisasi pemuda adat yang diorganisir secara nasional. Anggota Barisan Pemuda Adat Nusantara adalah pemuda-pemudi adat yang berusia dari 15 tahun sampai 30 tahun yang berasal dari komunitas Masyarakat Adat
GERAKAN PULANG KAMPUNG
BPAN membuat gerakan pemuda pulang kampung. Walaupun para pemuda meninggalkan kampungnya, untuk belajar melanjutkan pendidikan bahkan ada yang mencari kerja. Hati, pikiran dan semangat bertindak tetap menyatu dalam menjaga serta membangun kampungnya.
” BPAN juga membangun forum diskusi, mengajak pemuda melihat kondisi kampungnya. Di dalamnya mempelajari budaya, sejarah, dan konflik yang sedang terjadi antara perusahaan dengan masyarakat adat,” kata Filo.
Sementara itu, Ketua terpilih BPAN Tompotika, Rahmat Panggu, mengucapkan tetimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk memimpin organisasi sayap AMAN tersebut selama periode Tahun 2025-2029.
” Untuk saat ini kami akan menjalankan kerja-kerja organisasi yang secara umum telah tertuang dalam mandat hasil Rakernas dan Jamnas yaitu perluasan jaringan, perapian data anggota dan gerakan pemuda pulang kampung,” katanya.
SM