BANGKEP – Tao Te Ching, salah satu teks fundamental dalam Taoisme, telah memengaruhi berbagai bidang seperti filsafat, agama, seni, dan literatur sejak berabad-abad silam.
Meski penulis dan waktu penulisannya masih menjadi perdebatan, secara tradisional karya ini dikaitkan dengan Lao Tzu, seorang filsuf besar dari Dinasti Zhou pada abad ke-6 SM. Tao dapat diartikan sebagai “jalan” atau “cara,” Te bermakna “kebenaran” atau “kekuatan internal,” dan Ching berarti “kitab besar.” Secara keseluruhan, Tao Te Ching dapat dimaknai sebagai “Kitab Besar Jalan Kebenaran dan Kekuatan.
Pemahaman saya terhadap teks ini bertambah mendalam saat menghadiri undangan PT FreeNow, salah satu perusahaan produksi turunan kelapa terbesar di Tiongkok. Dalam kunjungan ke Shanghai, saya bertemu langsung dengan Zhang Kai, CEO sekaligus pendiri PT FreeNow, yang dengan lugas menjelaskan filosofi bisnisnya yang banyak terinspirasi dari pemikiran Lao Tzu dan tokoh filsafat Tiongkok lainnya.
Kelapa Komoditi Lokal yang Mendunia
PT FreeNow adalah pemimpin dalam industri minuman berbasis kelapa, dengan empat pabrik besar yang berlokasi di Zhejiang dan Hainan. Produksi mereka tahun lalu mencapai 840.000 ton dan kini meningkat menjadi 1 juta ton per tahun. Saat mengunjungi pabrik di Tongxiang, Zhejiang, saya menyaksikan langsung proses produksi yang modern dan efisien, di mana satu mesin mampu memproduksi 6 ton minuman kelapa per jam.
Dalam diskusi dengan manajemen PT FreeNow, mereka menjelaskan fokus mereka pada inovasi kesehatan melalui produk kelapa. Sebagai contoh, gula alami dari kelapa cocok untuk individu dengan intoleransi laktosa, menjadikannya pilihan yang sehat bagi banyak orang.
Melihat potensi ini, saya mengusulkan agar PT FreeNow mempertimbangkan untuk mendirikan pabrik bahan mentah di Banggai Kepulauan. Usulan ini disetujui secara bertahap, dengan syarat Banggai mampu menyediakan produksi kelapa sebesar 300 ton per hari, ditambah infrastruktur pendukung seperti pelabuhan dan listrik.
AT/IKP Kominfo