MOROWALI – Pada 05 Februari 2025 telah terjadi fatality kepada pekerja di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali atas nama Eko Julisnain kecelakaan kerja dan meninggal dilokasi kerja.
Dari informasi yang diterima bahwa sekitar Pukul 21:00 WITA pekerja dibiarkan bekerja tanpa pengawasan. Bermula saat pekerja akan membuka gulungan strip baja namun gulungan tidak pada posisi yang tepat sehingga mengakibatkan pekerja terhimpit/tertimpa.
Ketua PUK Serikat Pekerja Industri Morowali (SPIM) PT. ITSS Fadil mengatakan lagi-lagi PT. ITSS abai terhadap pengawasan K3 di lingkungan kerja, maka dari itu SPIM PUK PT. ITSS menutut agar manajemen PT. ITSS di adili dan dipenjarakan atas insiden yang merengut nyawa di depertemen produksi baja tersebut.
” Bobroknya sistem K3 yang ada pada PT.ITSS menjadikan Kawasan sebagai kuburan bagi pekerja terbukti dari rentetan insiden fatality yang terjadi sejak desember tahun 2023 pada departemen ferosilicon,” katanya.
Ketua harian Serikat Pekerja Industri Morowali (SPIM) KPBI Komang Jordi menjelaskan bahwa sitem K3 yang berada dalam PT. ITSS sangatlah tidak manusiawi karena terus memakan nyawa buruh apalagi saat ini masih dalam posisi bulan K3 Nasional.
” Bukan hanya persoalan itu saja tapi pihak manajemen PT. ITSS telah mempraktikkan union busting kepada pengurus inti Pimpinan Unit Kerja SPIM PT. ITSS yaitu kawan Anwar sebagai Bendahara dengan melakukan PHK sepihak,” tutupnya.
STV