Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Umum

Dijagokan Sebagai Ketua Satgas Penyelesaian Konflik Agraria Di Sulteng, Inilah Sepak Terjang Eva Bande

591
×

Dijagokan Sebagai Ketua Satgas Penyelesaian Konflik Agraria Di Sulteng, Inilah Sepak Terjang Eva Bande

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

PALU- Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, mengumumkan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penyelesaian Konflik Agraria sebagai langkah konkret dalam menangani sengketa pertanahan di wilayahnya.

Nama Eva Susanti Bande muncul sebagai sosok yang di gadang-gadang sebagai calon ketua Satgas Penyelesaian Konflik Agraria tersebut , aktivis agraria yang dikenal gigih memperjuangkan hak masyarakat atas tanah.

Example 300x600

Berlatang belakang sebagai aktivis agraria dan HAM, yang telah melalang buana dalam dunia pergerakan sosial. Perempuan berumur 45 tahun itu sangat diperhitungkan dalam menyuarakan keadilan Agraria.

Betapa tidak, rekam jejaknya dalam soal mengorganisir, mengadvokasi dan berdemontrasi memperjuangkan hak-hak para petani yang ditindas oleh penguasa modal, membuat perempuan lulusan Sosiologi Universitas Tadulako tahun 1998 itu harus berurusan dengan aparat penegak hukum.

Bahkan dirinya pernah merasakan bagaimana dingin jeruji besi, disaat melakukan pendampingan kepada para petani Toili yang berkonflik dengan PT Kurnia Luwuk Sejati (KLS) di Kabupaten Banggai. Kejadiannya tahun 2010, berawal dari protes para petani yang berujung pembakaran alat berat milik perusahaan.

Di vonis selama empat tahun hukuman penjara atas tuduhan provokasi, Ibu tiga anak itu hanya menjalani kurungan badan selama satu tahun. Hal itu dikarenakan angin segar keadilan menghampirinya dalam bentuk pemberian Grasi dari orang no satu di Republik ini Presiden Joko Widodo.

Presiden Jokowi menilai Eva layak dibebaskan dari penjara. Bagi Jokowi, saat melakukan unjuk rasa, Eva hanya menggunakan hak menyampaikan pendapat. Hak ini telah dilindungi undang-undang.

Sebelumnya Eva juga terlibat aktif dalam melakukan kerja-kerja perlindungan dan pendampingan perempuan korban kekerasan fisik dan seksual.

Pada tahun 2002 Eva mendirikan Kelompok Perjuangan Kesetaraan Perempuan Sulawesi Tengah (KPKP-ST) yang menjadi organisasi perempuan pertama di Kabupaten Poso pasca konflik.

Di Tahun 2018 Eva pernah menjadi pembicara di markas besar PBB di New York Amerika Serikat untuk perempuan yang berjuang atas keadilan. Dan Tahun 2021 dirinya kembali diundang Pemerintah Amerika Serikat selama sebulan dalam isu lingkungan serta dunia industri ekstraksi.

Dari rentetan perjuangan itu, di tahun 2022 pada peringatan Hari Tani Nasional (HTN) Partai Buruh bersama Serikat Petani Indonesia (SPI ) memberikan penganugerahan pahlawan dan tokoh pejuang agraria kepada dirinya.

Sebelumnya juga Eva mendapat penghargaan Yap Thiam Hien Award (YTHA) pada Tahun 2018. Sebuah penghargaan yang juga diterima oleh tokoh aktivis lainya seperti Marsinah pada Tahun 1993 dan Widji Thukul pada Tahun 2002.

Kini, Koordinator Front Rakyat Advokasi Sawit (FRAS) Sulawesi Tengah itu, bekerja untuk mengawal pemerintahan baru Sulawesi Tengah dibawah kepemimpinan Anwar Hafid dan Reny Lamadjido.

Eva yang juga inisiator Samrat BERANI untuk pemenangan Anwar-Reny pada Pilkada 2024 kemarin. Tentunya mempunyai tanggungjawab moral dalam mengawal dan mensukseskan Visi-Misi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, Anwar-Reny periode 2025-2030.

SM

Example 300250
Example 120x600