MORUT – Masyarakat lingkar sawit PT Agro Nusa Abadi (ANA) Morowali Utara (Morut) berharap pemerintahan Gubernur serta Wakil Gubernur terpilih Sulawesi Tengah, Anwar Hafid dan Reny Lamadjido bisa berjalan dengan baik dan menjadi garda terdepan dalam menyerap aspirasi masyarakat.
Rusli Dg Mapille warga Desa Tompira menaruh harapan penuh kepada pemerintahan baru Sulawesi Tengah itu, agar dalam agenda 100 hari kerja Anwar-Reny yaitu salah satunya penyelesaian konflik agraria struktural antara masyarakat dengan perusahaan.
Apalagi, konflik agraria ini kata Rusli sudah cukup lama tanpa ada titik penyelesaian. Masyarakat menuntut hak atas tanahnya yang berada di areal PT ANA. Karna sebelum pihak perusahaan menginjakkan kaki membuka kawasan menjadi perkebunan sawit, mereka terlebih dahulu mengelola dan berkebun. Hal itu dibuktikan dengan Surat Keterangan Pengusaan Tanah (SKPT).
” Harapan kami masyarakat lingkar sawit, agar dibawah kepemimpinan Anwar-Reny bisa menyelesaikan persoalan ini, dan hak kami dapat dikembalikan,” kata Rusli.
Bukan tanpa alasan, masyarakat lingkar sawit PT ANA menaruh harapan besar kepada Anwar Hafid, karna dalam sejarahnya, investasi perkebunan sawit yang tidak lain anak cabang dari Astra Agro Lestari tersebut, eksis menancapkan bisnisnya pada saat ia menjabat sebagai Bupati Morowali pada Tahun 2007.
Tentunya, menjabat sebagai Bupati Morowali kala itu, Anwar Hafid sedikit banyak tahu proses awal perjalanan PT ANA. Apalagi selama beraktivitas pihak perusahaan tidak mengantongi izin Hak Guna Usaha (HGU), padahal setiap perusahaan perkebunan skala besar diwajibkan memiliki HGU sesuai dengan Undang-Undang Pokok Agraria dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021.
Sehingga, masyarakat yang saat ini berkonflik dengan PT ANA berharap besar kepada Pemerintah agar pihak perusahaan bisa ditertibkan bahkan diberi sanksi, karna tidak patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SM